Membangun Budaya Kerja 6S di Perusahaan Manufaktur yang Baru Berdiri: Studi Kasus Departemen Produksi PT. XYZ
Abstract
Budaya kerja merupakan konstruksi yang mencerminkan nilai dari suatu perusahaan. Namun, pada PT. XYZ yang baru saja memulai proses produksinya selama 4 bulan, budaya kerja belum dapat terbentu dengan baik. Salah satu budaya kerja yang harus diterapkan dalam perusahaan manufaktur adalah budaya 6S Sehingga terbentuk budaya kerja yang efisien dan aman untuk pekerjanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat implementasi budaya 6S di PT.XYZ terutama pada departemen produksinya. Metode yang digunakan adalah MEPIS Cycle yang bertujuan untuk mengimplementasikan konsep continuous improvement dan metode checklist auditsheet yang digunakan untuk merancang strategi penerapan budaya 6S pada Departemen Produksi PT. XYZ. Dengan menggunakan checklist auditsheet, dapat diketahui bahwa implementasi 6S dilantai produksi menunjukkan pengingkatan yang cukup signifikan. Tingkat implementasi 6S yang ada di lantai produksi Departemen Reel PT. XYZ sebelum adanya perbaikan adalah sebesar 40% yang masuk pada kriteria buruk. Sedangkan evaluasi setelah usulan perbaikan dilaksanakan adalah sebesar 53.33% yang masuk pada kriteria cukup. Dengan menggunakan checklist auditsheet, usulan perbaikan yang dihasilkan merupakan usulan yang tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan lantai produksi. Selain itu, penerapan 6S dalam kurun waktu yang sama, dapat meningkatkan produktivitas lantai produksi sebesar 17,62%
References
[3] A. T. Subekti, “Implementasi Metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) Pada Gudang Regu Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan PT. Wirakarya Sakti Distrik II,” Jurnal Inovator, vol. 2, no. 1, pp. 24–28, 2019, [Online]. Available: www.ojs.politeknikjambi.ac.id/index/inovator
[4] A. S. Nugraha, A. Desrianty, and L. Irianti, “USULAN PERBAIKAN BERDASARKAN METODE 5S (SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE) UNTUK AREA KERJA LANTAI PRODUKSI DI PT.X *,” Jurnal Online Institut Teknologi Nasional, vol. 3, no. 4, 2015.
[5] H. Harisupriyanto, “Pengaruh dan Pertimbangan Faktor Lingkungan untuk Peningkatan Kualitas pada Lini Produksi,” Jurnal Energi dan Manufaktur, vol. 7, no. 2, Oct. 2014.
[6] A. P. Hersa, G. Amanda Yudhistira, and M. Ayu Febrianti, “IMPLEMENTASI METODE 6S UNTUK PERBAIKAN AREA KERJA BENGKEL XYZ,” in IENACO, 2020.
[7] H. Hirano, JIT Implementation Manual The Complete Guide to Just-in-Time Manufacturing Second Edition. CRC Press, 2009.
[8] A. Erik Nugraha, H. Wahyudin, J. H. Ronggowaluyo, T. Jambe Karawang, and J. Barat, “ANALISA PENERAPAN LEAN WAREHOUSE DAN 5S+SAFETY DI GUDANG PT. NICHIRIN INDONESIA,” Jurnal Media Teknik & Sistem Industri, vol. 2, no. 1, pp. 1–13, 2018, [Online]. Available: http://jurnal.unsur.ac.id/index.php/JMTSI
[9] I. Rizkya, K. Syahputri, R. M. Sari, and I. Siregar, “5S Implementation in Welding Workshop-A Lean Tool in Waste Minimization,” in IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, Institute of Physics Publishing, Jul. 2019. doi: 10.1088/1757-899X/505/1/012018.
[10] R. N. Afifah, M. Yustiana Lubis, and Y. Nugrahaini Safrudin, “Perancangan Autolamp pada Mesin Cutting untuk Meminimasi Produk Cacat Menggunakan Metode QFD di CV. XYZ,” JATI UNIK : Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri, vol. 6, no. 2, pp. 1–13, Apr. 2023, doi: 10.30737/jatiunik.v6i2.3315.
[11] H. Ahyadi, R. Saputra, and E. N. Putri, “ANALISIS PENERAPAN METODE KAIZEN 5S TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA LABORATORIUM JASA PENGUJIAN KIMIA,” PRESISI, vol. 25, no. 1, 2023.
[12] M. Imai, Gemba Kaizen, Second. Mc Graw Hill, 2012.
[13] Y. Monden, TOYOTA Production System An Integrated Approach to Just-In-Time Fourth Edition, vol. Fourth Edition. CRC Press, 2012.
[14] N. E. Maitimu and H. Y. P. Ralahalu, “PERANCANGAN PENERAPAN METODE 5S DI PABRIK SARINDA BAKERY,” ARIKA, vol. 12, no. 1, 2018.
[15] M. Siska and L. F. Sari, “Analisis Prinsip Kerja 5S dan Motivasi Karyawan di PT. Jasa Barutama Perkasa Pekanbaru Riau,” Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, vol. 14, no. 1, pp. 57–65, 2016, [Online]. Available: http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/sitekin
[16] Sylvia, “Implementasi Metode 5S Sebagai Usulan Perbaikan dan Pengembangan Manajemen Operasional dan Area Kerja di CV. Gatsu Jaya Perkasa Abadi,” JOURNAL INDUSTRIAL ENGINEERING & MANAGEMENT RESEARCH (JIEMAR), vol. 1, no. 3, pp. 2722–8878, 2020, doi: 10.7777/jiemar.v1i2.
[17] H. Harisupriyanto, “Implementasi Lean Manufacturing dan 5 S untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi,” Jurnal Energi dan Manufaktur, vol. 6, 2013, [Online]. Available: www.oee.com
[18] A. A. Ramadhani, P. Suwignjo, and M. L. Sinngih, “Productivity Improvement In Car Detailing Process At Java Detailing Workshop With Mepis Productivity Cycle,” in Proceedings of the International Conference on Industrial Engineering and Operations Management, 2022.
[19] P. P. Wardoyo and Y. Hadi, “PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX,” 2016.
[20] H. C. Wahyuni, ANALISA PRODUKTIVITAS Konsep Dasar dan Teknik Pengukuran Produktivitas. Sidoarjo: UMSIDA PRESS, 2017.
[21] M. Waluyo, PRODUKTIVITAS UNTUK TEKNIK INDUSTRI, vol. 1. Dian Samudra, 2008.
[22] N. A. Agustini et al., “PENGARUH KOMUNIKASI INTERNAL DALAM MEMBANGUN BUDAYA ORGANISASI,” Jurnal Komunikasi Pembangunan, vol. 16, no. 1, pp. 1693–3699, 2018.