Pemanfaatan Blockchain untuk Optimalisasi Rantai pasok Cabai Di Banyumas
Abstract
Cabai merah (Capsicum annuum L.) adalah komoditas penting di Kabupaten Banyumas, berkontribusi besar pada perekonomian lokal. Namun, sektor ini menghadapi masalah pemalsuan produk, seperti pewarnaan cabai dengan bahan kimia berbahaya, yang merugikan konsumen dan reputasi pasar. Penelitian ini bertujuan menerapkan teknologi blockchain dalam rantai pasok cabai untuk meningkatkan transparansi dan kepercayaan konsumen. Blockchain memungkinkan pencatatan data distribusi yang aman, transparan, dan tidak dapat dimanipulasi, sehingga konsumen dapat melacak asal-usul dan kualitas produk. Sistem berbasis blockchain ini dikembangkan dalam bentuk aplikasi dengan smart contract, menjamin integritas data. Setiap produk dilengkapi barcode yang dapat dipindai untuk informasi distribusi dari petani hingga konsumen. Penerapan Supply Chain Management (SCM) berbasis blockchain meningkatkan efisiensi aliran barang dan informasi serta memastikan integritas proses distribusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa blockchain dapat memperkuat daya saing produk lokal, mendukung transparansi rantai pasok agrikultur di Banyumas, dan meningkatkan efisiensi distribusi. Penelitian ini juga menjadi kontribusi baru dalam pemanfaatan blockchain di sektor agrikultur Indonesia, dengan potensi penerapan yang lebih luas di masa depan.
References
[2] P. S. Agribisnis and S. Hilir, “ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CABAI MERAH ( Capsicum Annum L .) ( STUDI KASUS KEBUN DANAU RAJA KECAMATAN RENGAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU ) Ernawati,” vol. 1, no. 01, pp. 1–7, 2024.
[3] H. Khatimah, W. G. Abdullah, D. Abdi, and U. H. Oleo, “Analisis Peramalan Produksi dan Harga Cabai Merah (Capsicum annum L.) di Provinsi Sulawesi Tenggara Forecasting Analysis of Production and Price of Red Chili (Capsicum annum L) in Southeast Sulawesi Province,” J. Food Syst. Agribus., vol. 7, no. 2, pp. 113–122, 2023.
[4] T. S. Wahyuni, R. Satriani, and A. N. Mandamdari, “Pengaruh Fluktuasi Harga Cabai Rawit Merah Terhadap Inflasi di Kabupaten Banyumas,” Mimb. Agribisnis J. Pemikir. Masy. Ilm. Berwawasan Agribisnis, vol. 10, no. 2, p. 1866, 2024, doi: 10.25157/ma.v10i2.13684.
[5] M. N. Asikin, “Heboh Cabai Disemprot Zat Pewarna Berbahaya, Ini Penjelasan Dokter,” jawapos. [Online]. Available: https://www.jawapos.com/kesehatan/01305795/heboh-cabai-disemprot-zat-pewarna-berbahaya-ini-penjelasan-dokter
[6] T. Astuti, R. Firdaus, P. Akuntansi, F. Ekonomi, and D. Bisnis, “Implementation of Blockchain Technology in Increasing Company Supply Chain Transparency,” pp. 1054–1058, 2024, [Online]. Available: https://jicnusantara.com/index.php/jiic
[7] M. Rachmaniah, P. Ardi, and M. I. Prakasa, “Sistem Pencatatan Transaksi Distribusi Cabai Menggunakan Extreme Programming dan Teknologi Blockchain,” J. Sist. dan Teknol. Inf., vol. 10, no. 2, p. 194, 2022, doi: 10.26418/justin.v10i2.46663.
[8] Desy Apriani, N. Nur Azizah, Nova Ramadhona, and Dhiyah Ayu Rini Kusumawardhani, “Optimasi Transparansi Data dalam Rantai Pasokan melalui Integrasi Teknologi Blockchain,” J. MENTARI Manajemen, Pendidik. dan Teknol. Inf., vol. 2, no. 1, pp. 1–10, 2023, doi: 10.33050/mentari.v2i1.326.
[9] A. Hermawan, D. P. S. Karlim, J. Junaedi, and B. Daniawan, “Pemanfaatan Smart Contract dalam Transformasi Supply Chain melalui Teknologi Blockchain,” J. Edukasi dan Penelit. Inform., vol. 9, no. 3, p. 471, 2023, doi: 10.26418/jp.v9i3.69328.
[10] A. Haleem, M. Javaid, R. P. Singh, R. Suman, and S. Rab, “Blockchain technology applications in healthcare: An overview,” Int. J. Intell. Networks, vol. 2, no. September, pp. 130–139, 2021, doi: 10.1016/j.ijin.2021.09.005.
[11] K. Salah, M. H. U. Rehman, N. Nizamuddin, and A. Al-Fuqaha, “Blockchain for AI: Review and open research challenges,” IEEE Access, vol. 7, pp. 10127–10149, 2019, doi: 10.1109/ACCESS.2018.2890507.
[12] X. Moreno Navarro, “Blockchain y su aplicación a los smart contracts,” 2019.
[13] S. Mohapatra and A. K. Behera, “Big Data Analytics in Supply Chain Management: Bibliometric and Systematic Literature Review,” Lect. Notes Mech. Eng., pp. 617–627, 2024, doi: 10.1007/978-981-97-1080-5_51.
[14] C. Muslim and S. H. Susilowati, “Agroekosistem Lahan Kering Di Jawa Timur Chili Supply Chain Management in Dryland Agroecosystem in East Java,” Anal. Kebijak. Pertan., vol. 16, no. 1, pp. 19–41, 2018.
[15] N. I. Saptana, “Chain Management of Livestock Commodity and Beef,” Anal. Kebijak. Pertan., vol. 15, no. 1, pp. 83–98, 2017.
[16] L. A. M. R. dan D. F. Prasetya, “the Urgency of Implementing Smart Contract on E- Commerce¶6 Sale and Purchase Transaction,” J. Huk. Lex Gen., vol. 3, no. 4, pp. 327–338, 2022.
[17] M. V. A. Suryono, “Legal Reforming of Smart Contract in Supply Chain Demands Process between Retailer and Consumer,” J. Kaji. Pembaruan Huk., vol. 3, no. 1, p. 91, 2023, doi: 10.19184/jkph.v3i1.33610.
[18] A. Agung, G. Agung, I. Yuniar, F. I. Terapan, and U. Telkom, “IMPLEMENTASI SMART CONTRACT UNTUK PENCATATAN,” vol. 5, no. 2, pp. 1018–1026, 2024.
[19] R. Sari, A. M. Rifa’i, M. S. Ahsan, M. R. Pahlevi, and M. I. Arief, “The Systematic Literature Review of the spiral development model: Topics, trends, and application areas,” Int. J. Res. Appl. Technol., vol. 2, no. 2, pp. 154–171, 2022, doi: 10.34010/injuratech.v2i2.8372.